Film Hollywood yang Diprotes atau Dilarang Tayang oleh Pemerintah Negara Lain

Film merupakan media hiburan yang digemari oleh semua kalangan. Namun karena alasan tertentu, tidak jarang pemerintah suatu negara memprotes atau bahkan melarang penayangan film tersebut di negaranya. Berikut ini 5 film Hollywood yang pernah menjadi korban kemarahan pemerintah sejumlah negara.

Hostel (2005)

Hostel (2005) via gbhbl.com

Hostel ada film horor sadis yang disutradarai oleh Eli Roth. Film ini bercerita tentang sekelompok turis yang sedang berlibur ke Slovakia, sebuah negara di Eropa Tengah. Namun sesampainya di sana, mereka justru diculik dan kemudian disiksa habis-habisan oleh sejumlah warga lokal yang menyiksa orang untuk bersenang-senang.

Saat perilisannya, film Hostel berhasil meraih keuntungan besar. Pasalnya hanya dengan biaya pembuatan kurang dari 5 juta dollar, film tersebut berhasil meraih pendapatan hingga 82 juta dollar. Film Hostel sekarang juga dipandang sebagai salah satu film tersadis yang pernah dibuat selama 20 tahun terakhir. 

Film Hostel sendiri bukanlah film yang bebas dari kontroversi. Pemerintah Slovakia merasa tersinggung atas film ini karena film Hostel menampilkan Slovakia sebagai negara miskin, terbelakang, dan penuh dengan pelacuran. 

Tomas Galbavy, anggota dewan Slovakia, menyatakan kalau film Hostel bisa merusak reputasi Slovakia sehingga turis-turis asing tidak mau lagi berkunjung ke Slovakia. Sahabat BagusBaliBus.com agen perjalanan Slovakia bahkan mengaku siap mengajak Roth berjalan-jalan di Slovakia untuk menunjukkan kalau Slovakia tidaklah seburuk dengan yang digembar-gemborkan dalam film Hostel.

Roth sendiri membela diri dengan menyatakan bahwa alasan ia menampilkan Slovakia sebagai lokasi dalam filmnya adalah untuk menyindir terbatasnya pengetahuan rakyat Amerika Serikat. Roth menambahkan bahwa kesuksesan filmnya bisa membantu meningkatkan kesadaran rakyat Amerika kalau di dunia ini, negara yang bernama Slovakia memang benar-benar ada. 

300 (2006)

300 (2006) via dvdmeoviewmenus,com

300 adalah film kolosal yang bercerita tentang pertempuran antara 300 tentara Sparta melawan ratusan ribu tentara Persia. Film tersebut didasarkan pada peristiwa Pertempuran Thermopylae yang terjadi pada tahun 480 SM. 

Film 300 merupakan kesuksesan besar dari segi komersial karena dengan biaya produksi 65 juta dollar, film ini berhasil mengumpulkan pendapatan hingga lebih dari 450 juta dollar. Kesuksesan film 300 pada gilirannya membantu mendongrak popularitas sutradara Zack Snyder. Sesudah menyutradarai film ini, Snyder nantinya bakal ditunjuk untuk menyutradarai film-film superhero seperti Man of Steel (2013) dan Justice League (2017).

Layaknya film-film bertema sejarah lainnya yang hampir pasti bakal dikritik jika tidak adegan sesuai peristiwa sejarah aslinya, film 300 juga dikritik karena tidak menampilkan peristiwa Pertempuran Thermopylae secara akurat. Sahabat BagusBaliBus.com kritikan paling keras utamanya datang dari pemerintah Iran karena di dalam filmnya, bangsa Iran atau Persia ditampilkan sebagai bangsa yang licik dan haus darah.

Namun sumber kemarahan pemerintah Iran bukan hanya karena itu. Banyak tokoh Persia dalam film 300 yang ditampilkan menyimpang beggitu jauh dari tokoh aslinya. Sebagai contoh, raja Xerxes selaku pemimpin Persia ditampilkan menyerupai banci yang nyaris telanjang bulat. 

Borat (2006)

Borat (2006) via venkatarangan.com

Borat adalah film komedi yang yang bercerita tentang Borat, pria asal Kazakhstan yang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk mempelajari budaya setempat. Karena filmnya terbukti sukses secara komersial, film sambungannya kemudian dibuat dan dirilis pada tahun 2020.

Meskipun film ini dipandang sebagai film yang lucu oleh penonton, film Borat juga menuai kritikan tajam. Pasalnya lelucon yang digunakan dalam film ini banyak yang terkesan rasis dan menyinggung bagi golongan tertentu.

Sebagai contoh, Borat berkata wanita tidak secerdas pria karena ukuran otaknya lebih kecil. Film tersebut juga menggambarkan Kazakhstan sebagai negara yang kumuh dengan penduduk yang miskin dan rasis. Borat sendiri selaku karakter utama di filmnya ditampilkan sebagai sosok yang udik dan vulgar.

Karena Borat diceritakan sebagai tokoh asal Kazakhstan, maka sudah bisa diduga kalau film Borat pun menuai kemarahan di negara tetangga Rusia tersebut. Pemerintah Kazakhstan mengancam bakal menggugat Sacha Baron Cohen, aktor yang memerankan Borat. 

Meskipun pada awalnya merasa tersinggung dengan film Borat, belakangan pemerintah Kazakhstan mengakui kalau film Borat juga membantu mendongkrak popularitas Kazakhstan. Pada tahun 2012, Menteri Luar Negeri Kazakhstan menjelaskan kalau tingkat kunjungan wisatawan asing ke Kazakhstan meningkat drastis sesudah film Borat dirilis.

Wonder Woman (2017)

Wonder Woman (2017) via medium.com

Sebagai negara yang sejarahnya diwarnai dengan perang, Israel pun memiliki banyak musuh dalam perkembangannya. Akibatnya, tidak jarang segala hal yang kebetulan memiliki kaitan dengan Israel lantas menjadi sasaran boikot oleh negara yang memusuhinya.

Hal itulah yang menimpa Wonder Woman, film superhero keluaran tahun 2017 yang bercerita tentang wanita berkekuatan super yang bernama Wonder Woman. 

Dari segi cerita, sebenarnya tidak ada yang kontroversial dari film ini. Karakter Wonder Woman pada awalnya diceritakan tinggal di sebuah pulau ajaib yang tidak bisa dimasuki oleh manusia biasa. Hingga para suatu hari, tanpa sengaja ada tentara yang terbawa masuk ke dalam pulau ini.

Begitu Wonder Woman mengetahui apa yang terjadi di luar pulau tempat tinggalnya, ia pun kemudian melakukan perjalanan ke dunia manusia untuk menghentikan perang. Lantas, apa sebenarnya yang dipermasalahkan dari film ini?

Usut punya usut, karakter Wonder Woman ternyata diperankan oleh aktris Israel yang bernama Gal Gadot. Sahabat BagusBaliBus.com atas sebab itulah, film Wonder Woman pun kemudian dilarang untuk tayang di Lebanon, negara tetangga Israel di sebelah utara. Keputusan pelarangan tersebut dibuat oleh Menteri Ekonomi Lebanon.

Meskipun bertetangga, Lebanon dan Israel memang memiliki hubungan yang tidak harmonis. Pasalnya pada tahun 2006 dulu, pasukan Israel pernah menginvasi Lebanon. Kedua negara juga tidak memiliki hubungan diplomatik hingga sekarang.

The Interview (2014)

The Interview (2014) via danterans.blogspot.com

Dari sekian banyak film kontroversial yang sudah dibahas di sini, inilah film yang menimbulkan tingkat kehebohan paling masif. The Interview adalah film komedi yang pada awalnya hendak dirilis pada tahun 2014 di bioskop-bioskop seluruh dunia. 

Sejak belum dirilis, film ini sudah menuai kontroversi. Pasalnya film ini bercerita tentang sepasang wartawan yang berkunjung ke Korea Utara untuk mewawancarai pemimpin Korut, Kim Jong Un.

Jika itu masih belum cukup kontroversial, Kim Jong Un di film ini ditampilkan sebagai sosok yang kekanak-kanakan dan gemar menyombongkan diri. Kemudian di akhir filmnya, Kim Jong Un diperlihatkan tewas terbunuh dalam ledakan helikopter.

Dengan melihat sinopsis di atas, wajar-wajar saja jika kemudian pemerintah Korut merasa marah dan meminta supaya film tersebut batal dirilis. Saat peringatan tersebut tidak diindahkan, Korut kemudian memerintahkan para hacker-nya untuk menyerang Sony Pictures, perusahaan yang memegang hak distribusi film ini.

Dampak dari serangan hacker tersebut begitu luar biasa. Komputer-komputer yang digunakan oleh para pegawai Sony mendadak tidak bisa digunakan. Surat-surat elektronik atau e-mail milik para petinggi Sony Pictures bocor ke internet dan menjadi konsumsi publik. Sejumlah jaringan bioskop di Amerika Serikat yang tadinya hendak menayangkan The Interview beramai-ramai menolak penayangan film ini.

Akibat peristiwa tersebut, Sony pada awalnya hendak membatalkan perilisan film ini sama sekali. Namun akibat tekanan dari pemerintah Amerika dan pihak-pihak yang tidak menyukai rezim diktator Korut, Sony akhirnya merilis film ini lewat layanan video streaming.

: